
Rabu, 07 Januari 2009
Minggu, 04 Januari 2009
Setelah diliputi rasa takut tidak cairnya tunjangan fungsional bagi guru, kemarin tunjangan fungsional akhirnya turun. Bagi mereka yang membuat rekening baru BRI tama bisa diambil di Bank BRI cabang, dan bagi mereka yang sudah memiliki rekening bisa dilihat langsung direkening. Tunjangan fungsional ini cair selama 6 bulan yaitu periode Januari - JUli 2008 dengan nominasi Rp 200.000 / bulannya jadi akan mendapat Rp 1.200.000,-
BAgi Guru GTT maupun swasta uang ini sangat bermanfaat di tengah melambungnya harga bahan pokok menjelang lebaran. Tunjangan Fungsional ini cair bagi mereka yang sudah menandatangani form dari cabang dinas sebanyak 32 lembar. Ada beberapa teman kita yang terlambat mengumpulkan data sehingga data mereka tidak masuk dan sampai sekarang belum tahu kejelasannya akan cair tidaknya tunjangan fungsional mereka.
Syarat mendapatkan tunjangan fungsional kali ini lebih ketat yaitu harus memiliki NUPTK, Mengajar tidak boleh kurang dari 24 jam, dan sudah mengajar lebih dari 2 tahun.
GURU MASA DEPAN
Apa sih yang dipikirkan orang sekarang ini tentang guru ? pekerjaan mulia, banyak uangnya (banyak tunjangan, insentif, sertifikasi dan lainnya diberikan pada semua guru baik swasta maupun negeri). Jadi sekarang ini menjadi guru adalah hal terbaik agar nyaman di masa sekarang dan di hari tua. Semua berlomba-lomba menjadi guru. Baik sih bagi perkembangan nya nanti, karena yang terpilih pasilah lebih berkualitas dalam mengajar. Tapi bagaimana dengan mereka yang hanya mengejar uang..?!?!?
GUru masa depan adalah guru yang memiliki Loyalitas tinggi pada pendidikan, kretif, inovatif dan mereka tidak akan peduli dengan uang / pendapatan yang didapatkan, melainkan mereka sangat peduli bagaimana anak didik nya nanti.
Banyak sekali sekarang ini guu yang berusia diatas 45 tahun, usia yang sudah bisa dibilang kurang produktif dalam menghasilkan kreatifitas dalam mengajar. Seharusnya siapapun guru, berapapun usianya tidak peduli yang penting mereka semua juga harus belajar teknologi, sulit tapi harus dipaksakan agar masa depan negeri ini lebih tertata rapi.